. STUDI PUSTAKA
PENGUMPULAN DATA
SURVEI VOLUME
DAN JENIS
KENDARAAN
SURVEI WAKTU
TEMPUH
SURVEI DATA
GEOMETRIK
PENGOLAHAN DATA
Melakukan klasifikasi dalam bentuk
tabel dan grafik
ANALISIS DATA
Analisis perhitungan volume,
kecepatan, kerapatan, tundaan,
dan derajat kejenuhan :
- Dengan delman
- Tanpa delman
KESIMPULAN DAN SARAN
Gambar 3.2 Diagram Alir Proses Penelitian Kinerja Di Ruas Jalan
PENGARUH DELMAN TERHADAP KELANCARAN LALU
LINTAS DI JALAN GUNUNG BATU BANDUNG
1. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Delman mempunyai kecepatan yang rendah dan sering berhenti di tengah
jalan sehingga mengganggu kendaraan lain.
1.2Maksud dan Tujuan
Maksud : menentukan besarnya pengaruh delman terhadap kinerja di
Jalan Gunung Batu, Bandung.
Tujuan : mengetahui pengaruh delman terhadap: volume lalu lintas,
kecepatan, kapasitas, derajat kejenuhan dan tundaan.
1.3Pembatasan Masalah
Survei dilakukan pada Jalan Gunung Batu Bandung selama 6 jam dan
jenis kendaraan yang diamati adalah motor, kendaraan berat dan ringan,
angkot dan delman.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Survei yang dilakukan adalah :
- Survei volume pada ruas jalan dengan delman (dengan titik
pengamatan P pada Peta Lokasi).
- Survei waktu tempuh dilakukan pada ruas jalan dengan dan tanpa
delman (ditandai garis AB dan CD pada Peta Lokasi).
4. ANALISIS DATA
4.1 Analisis Data Volume Lalu Lintas
Volume dihitung dengan Rumus 2.1 :
t
n
Q =
kemudian volume dikonversikan satuannya menjadi smp dengan rumus :
smp = jumlah kendaraan * emp
Perhitungan dilakukan dalam Tabel 4.1 sampai 4.5 seperti berikut :
Tabel 4.5 Volume Total Kendaraan Untuk Kedua Arah (Dengan Delman)
Waktu Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Total
Pengamatan Sepeda MotorKend. RinganKend. Berat Angkot Delman (smp)
Kend smp Kend smp kend smp kend smp kend smp
06.30-07.30 1652 826 596 596 34 44,2 66 66 136 108,8 1641
06.45-07.45 1860 930 615 615 30 39 61 61 143 114,4 1759,4
07.00-08.00 1829 914,5 570 570 22 28,6 62 62 133 106,4 1681,5
07.15-08.15 1658 829 538 538 20 26 59 59 122 97,6 1549,6
07.30-08.30 1392 696 548 548 26 33,8 55 55 123 98,4 1431,2
Volume terbesar untuk kedua arah pada pagi hari adalah antara pukul
06.45 - 07.45 dengan 1759,4 smp/jam, dan volume terbesar untuk kedua
arah pada siang hari adalah sebesar 1166 smp/jam yang terjadi pada
pukul 10.30 – 11.30.
4.2 Analisis Data Kecepatan
Dihitung terhadap waktu dan jarak tempuh dengan menggunakan Rumus 2.5
∑
=
=
n
i 1
i
s
t
6.3 * n* d
U
Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.6 sampai 4.9 seperti berikut :
Tabel 4.6 Kecepatan Kendaraan Dengan Ganggguan Delman
Arah Cimindi - Pasteur (Sejauh 400 m)
Kecepatan Kecepatan Kecepatan Kecepatan Kecepatan
Jam Sepeda Motor K. Ringan K. Berat Angkot Delman
det Km/jam det km/jam det km/jam det km/jam det km/jam
06.30-06.45 38,7 37,2 43,9 32,8 57,3 25,1 48,8 29,5 83,7 17,2
06.45-07.00 40,8 35,3 48,1 29,9 54,3 26,5 48,6 29,6 82,5 17,5
07.00-07.15 41,9 34,4 56,2 25,6 59,9 24 56,3 25,6 82,6 17,4
07.15-07.30 45,4 31,7 66 21,8 69 20,9 104 13,8
Selanjutnya dihitung kecepatan rata-rata ruang per jam semua jenis
kendaraan.
Hasil dan cara perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.10 sampai 4.13
seperti di bawah ini :
Tabel 4.10 Perhitungan Kecepatan Rata-Rata Ruang (Us) Kendaraan Arah Cimindi
– Pasteur (Dengan Delman)
No Waktu % Distribusi Kendaraan Kecepatan Rata-Rata (km/jam) Us
Pengamatan MC LV HV Angkot UM MC LV HV Angkot UM (km/jam)
[1] [2] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19]
1 06.30-07.30 55,2 36,1 1 3,4 4,3 34,6 27,5 25,2 26,4 16,5 30,9
2 06.45-07.45 57,4 34,1 1 3,1 4,4 32,4 23,7 22,1 23,4 15,6 28,3
3 07.00-08.00 58,9 32,7 1 2,8 4,6 31,8 22,9 21,8 22,7 15,1 27,8
4 07.15-08.15 58,3 33,2 1,1 2,8 4,6 32,6 22,5 21,1 22,2 15 28
Kolom [19] = { ([9]*[14]) +([10]*[15]) + ([11]*[16]) + ([12]*[17]) + ([13}*[18}) } / 100
4.3 Analisis Data Kerapatan
Kerapatan dihitung dengan menggunakan Rumus : D =
Us
Q
.
Hasil perhitungan kerapatan dapat dilihat pada Tabel 4.14 dan 4.15
seperti berikut :
Tabel 4.14 Perhitungan Kerapatan Kendaraan Pada Ruas Jalan
Dengan Delman
Vol Kend Vol Kend Kec Kend Kec Kend Arah C - PArah P - C
Waktu Arah C - PArah P - CArah C - PArah P - CD = Q / UsD = Q / Us
(smp/jam) (smp/jam) (km/jam) (km/jam) (smp/km) (smp/km)
06.30-07.30 1149,8 491,2 30,9 27,3 37,2 18
06.45-07.45 1242,2 517,2 28,3 26,2 43,8 19,7
07.00-08.00 1172,6 508,9 27,8 25,4 42,2 20
07.15-08.15 1040,7 508,9 28 26,2 37,1 19,4
Kerapatan maksimum yang terjadi pada ruas jalan dengan delman adalah
sebesar 42,2 smp/km pada pukul 06.45 – 07.45 untuk arah Cimindi -
Pasteur dan sebesar 22,5 smp/jam pada pukul 10.30 – 11.30 untuk arah
Pasteur – Cimindi
4.4 Analisis Tundaan
Lamanya tundaan dapat dihitung dengan :
Tundaan = waktu tempuh dengan delman – waktu tempuh tanpa delman.
Hasil perhitungan tundaan dapat dilihat pada Tabel 4.16 dan 4.17 seperti
berikut :
Tabel 4.16 Tundaan Arah Cimindi - Pasteur (Sejauh 400 m)
Jam Sep. Motor K. Ringan K. Berat Angkot Rata-Rata
(detik) (detik) (detik) (detik) (detik)
06.30-06.45 6,2 8,4 15,4 8,2 9,6
06.45-07.00 7,6 10 6,7 5,1 7,4
07.00-07.15 10,3 15,2 10,9 9,2 11,4
07.15-07.30 10,6 24,4 23,7 19,6
07.30-07.45 15,9 43,5 47,3 43 37,4
Tundaan rata-rata terbesar semua kendaraan adalah 37,4 detik untuk arah
Cimindi – Pasteur yang terjadi pada pukul 07.30 – 07.45 dan untuk arah
Pasteur – Cimindi adalah sebesar 25,5 detik yang terjadi pada pukul
07.45 – 08.00.
4.5 Analisis Kapasitas Jalan Berdasarkan MKJI 1997
Penentuan kapasitas dilakukan dengan menyusun langkah – langkah
sebagai berikut:
a. Dengan Delman
Kapasitas (C) = C0 * FCW * FCSP * FCSF * FCCS (persamaan 2.6)
C0 = 2900 smp/jam (total dua arah) untuk jalan 2/2 UD
FCW = 0,56 (5 meter)
FCSP = 1 (pemisahan arah 50%-50%)
FCSF = 0,89 (hambatan samping sedang dan lebar bahu efektif = 0,5 m)
FCCS = 1,04 (jumlah penduduk kota lebih besar dari 3 juta)
Maka didapat kapasitas (C) = 2900 * 0,56 * 1 * 0,89 * 1,04 = 1503,2
smp/jam untuk total kedua arah.
b. Tanpa Delman : C = 1604,5 smp/jam untuk total kedua arah.
4.6 Analisis Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan dihitung dengan menggunakan Rumus 2.8 : DS =
C
Q
Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.18 seperti berikut :
Tabel 4.18 Derajat Kejenuhan
Vol Kend kedua ArahVol Kend kedua Arah DS = Q / C DS = Q / C
Waktu Dengan Delman Tanpa Delman Dengan Delman Tanpa Delman
(smp/jam) (smp/jam)
06.30-07.30 1641 1532,2 1,09 0,95
06.45-07.45 1759,4 1645 1,17 1,03
07.00-08.00 1681,5 1575,1 1,12 0,98
07.15-08.15 1549,6 1452 1,03 0,9
Delman berpengaruh besar karena membuat arus menjadi jenuh (Ds ≥ 1)
terjadi pada pagi hari yaitu antara pukul 06.30 – 08.15.
4.7 Uji Statistik (Data Kecepatan) dengan uji nilai t
H0 : kecepatan pada ruas jalan tanpa delman ≤ kecepatan pada ruas jalan
dengan delman
H1 : kecepatan pada ruas jalan tanpa delman > kecepatan pada ruas jalan
dengan delman.
Kriteria uji : tolak H0 bila t hitung ≥ t tabel
- Arah Cimindi – Pasteur
Hasil perhitungan diperoleh : t hitung = 37,573 > t tabel = 1,72
Maka disimpulkan bahwa kecepatan kendaraan pada ruas jalan tanpa
delman > kecepatan kendaraan pada ruas jalan dengan delman
Selang kepercayaan untuk selisih kecepatan : 7,649 < x < 12,455
- Arah Pasteur - Cimindi
Hasil perhitungan diperoleh : t hitung = 35,652 > t tabel = 1,72
Maka dapat ditarik kesimpulan yang sama dengan arah Cimindi–Pasteur.
Selang kepercayaan untuk selisih kecepatan: 10,179 < x < 17,035
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan :
1. Jam puncak pagi hari terjadi pada pukul 06.45 – 07.45 dengan volume
sebesar 1759 smp/jam (dua arah), sedangkan pada siang hari terjadi
pada pukul 10.30 – 11.30 dengan volume sebesar 1166 smp/jam (dua
arah).
2. Hubungan antara parameter lalu lintas untuk arah Cimindi – Pasteur :
a. Pada jam puncak pagi volume dengan delman lebih besar 4,65 %
daripada volume tanpa delman, sedangkan pada jam puncak siang
volume dengan delman lebih besar 7,84 %.
b. Pada jam puncak pagi kecepatan dengan delman lebih kecil 29,25
% daripada kecepatan tanpa delman, sedangkan pada jam puncak
siang kecepatan dengan delman lebih kecil 25,31 %.
c. Pada jam puncak pagi kerapatan dengan delman lebih besar 47,47
% daripada kerapatan tanpa delman, sedangkan pada jam puncak
siang kerapatan dengan delman lebih besar 44,8 %.
3. Hubungan antara parameter lalu lintas untuk arah Pasteur - Cimindi :
a. Pada jam puncak pagi volume dengan delman lebih besar 12,93 %
daripada volume tanpa delman, sedangkan pada jam puncak siang
volume dengan delman lebih besar 5,94 %.
b. Pada jam puncak pagi kecepatan dengan delman lebih kecil 37,61
% daripada kecepatan tanpa delman, sedangkan pada jam puncak
siang kecepatan dengan delman lebih kecil 33,89 %.
c. Pada jam puncak pagi kerapatan dengan delman lebih besar 80,73
% daripada kerapatan tanpa delman, sedangkan pada jam puncak
siang kerapatan dengan delman lebih besar 60,71 %.
4. Derajat kejenuhan yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah
sebagai berikut : - jam puncak pagi : - dengan delman : 1,17
- tanpa delman : 1,03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar